Palu – Sejumlah organisasi masyarakat yang ada di Kota Palu pada 22 April 2019 melakukan penanaman sekitar 250 pohon tanjung atau sejenis mangrove bertempat di Kelurahan Tipo Kecamatan Ulujadi Kota Palu.
Irsan tokoh pemuda penggerak taman baca di Kelurahan Tipo mengatakan aksi ini dilakukan untuk menahan laju abrasi pantai pasca tsunami yang melanda Kota Palu dan sekitarnya pada 28/09/18 lalu.
Dia Juga menambahkan, tempat ini dipilih untuk ditanami pohon, karena berdasarkan penamaan daerah pantai Kelurahan Tipo biasa disebut Kayoto atau dalam bahasa indonesia tenggelam dan biasa dikenal oleh para ahli geologi dengan nama down lift (penurunan permukaan tanah). ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga mendapatkan dukungan dari nelayan setempat, salah satunya yaitu Bapak Simon (60) dia mengaku senang masih ada masyarakat yang peduli untuk menanam bakau di wilayahnya. ia mengaku bahwa mangrove memiliki banyak manfaat bagi nelayan.
Aksi ini dilakukan secara serentak di 4 titik yaitu. di Desa Goneganti Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala, kelurahan panau Kecamatan Tawaili Kota Palu, kelurahan lere, dan Kelurahan Tipo. aksi ini dinamakan dengan bakaukan teluk palu. ujarnya.
Sementara itu, Koko Epen Kepala Divisi Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Tengah mengungkapkan bahwa penanaman mangrove di Kelurahan Tipo merupakan bagian dari bentuk penolakan pembangunan tanggul yang rencanannya akan dibangun oleh pemerintah dengan dukungan JICA. jelasnya.