Palu – Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU) melakukan monitoring tutupan hutan alam di dalam kawasan hutan sejak Juli 2022 hingga Februari 2023 atau kurang lebih 8 bulan. Pemantauan tersebut difokuskan pada 21 Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki Hak Guna Usaha masuk atau pun berbatasan langsung dengan kawasan hutan. Dari hasil verifikasi menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV)/drone, data Mapbiomas Indonesia, Citra Satelit Sentinel 2 dan Planet Imagery menunjukan tidak adanya aktifitas kegiatan deforestasi pada hutan alam di dalam Kawasan Hutan. Ujar Ufudin SP.d. Koordinator Divisi Advokasi dan Kampanye KOMIU.
Ufudin mengatakan, “kami sangat mengapresiasi 21 Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sulawesi Tengah terkait good practice atau praktik baik penerapan zero deforestasi, melalui tidak ada kegiatan perluasan perkebunan kelapa sawit dengan menebang hutan alam yang terutama di dalam kawasan hutan.”
Sebagai penilaian, dari tahun 2000 hingga 2021 deforestasi untuk perbunan sawit mencapai luasan 40.000 hektar dan tercatat pada tahun 2021 total luas yang sudah menjadi sawit mencapai 150.000 hektar, sedangkan dalam kurun 8 bulan terakhir sudah tidak ada deforestasi hutan alam untuk perkebunan kelapa sawit terutama yang berada di dalam Kawasan Hutan.
Dia juga melanjutkan“masih banyak pekerjaan rumah untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Tengah untuk meningkatkan perbaikan tata kelolanya karena masih banyak kasus-kasus sengketa kepemilikan lahan dan pengelolaan koperasi yang masih bermasalah di lapangan. Kami berhadap kepada pihak perusahaan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dan diperbaiki melalui pelibatan kerjasama dan dukungan dari para pihak.” Ungkapnya.