Palu-Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU), sekolah paralagel nelayan yang ada di Desa Bungin, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, melaksanakan pelatihan pendokumentasian kasus melalui penggunaan handphone yang dimiliki nelayan. Kata Yulia Astuti, S,Si Program Manager Yayasan KOMIU kerjasama dengan Burung indonesia dan Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF). (27/06/2024).

Salah satu upaya untuk peningkatan kapasitas nelayan khususnya kelompok masyarakat pengawas perikanan (Pokmaswas) yang diajarkan dalam sekolah paralegal adalah mendokumentasikan kasus terkait dengan praktek penangkapan ikan yang menggunakan bom dan bius. paparnya.

Kegiatan ini bertujuan agar kelompok nelayan khususnya pokmaswas mampu mengidentifikasi pelaku hingga mendokumentasikanya  berbasis fakta dan bukti, yang nantinya data-data hasil pengintaian akan di koordinasikan kepada instansi terkait seperti PPNS kelautan, Polair dan Pemerintah desa setempat.

Guru tamu pada kali ini yang dihadirkan adalah salah seorang wartawan lingkungan dari Mongabay,  dalam pelaksanannya nelayan diajarkan cara untuk mengambil foto, vidio dan tehnik wawancara yang baik.

sejalan dengan hal tersebut, Yunan Ketua Kelompok Pokmaswas mengatakan, hal ini merupakan kali pertama kami dilatih melakukan pengumpulan data, mulai dari pemetaan sosial,  pengintaian jalur pengeboman ikan dan membangun koordinasi dengan para pihak. Hal baru yang kami dapatkan adalah memanfaatkan handphone kami untuk melakukan patroli laut. Paparnya.

“jujur kami sangat terbantu dengan bentuk belajar seperti ini, karena saya dapat mempelajarinya sambil praktek dilapangan” ungkap Yunan.

 

 

Pesisir & Laut

Komentar Anda...