Palu – Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU), melakukan pelatihan peningkatan kapasitas pengelolaan kelembagaan hutan kemasyarakatan (HKM) pasca izin yang telah diterbiktan oleh menteri lingkungan hidup dan kehutanan pada tahun 2018 silam, Pelatihan ini dilaksanakan di kantor Desa Ape Maliko,  Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, kata Ufudin, Sp.d, Program Manager  Yayasan KOMIU kerjasama dengan Norwegian Human Rights Fund (NHRF) pada (1/08/2022)

Pelatihan ini melibatkan kelompok hutan kemasyarakatan (HKM) di empat desa diantarannya Desa Ape Maliko, Desa Labuan Toposo, Desa Saloya dan Desa Taripa yang membahas mengenai administrasi kelompok seperti absensi, berita acara pertemuan, rencana kerja  dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan kelembagaan HKM. jelasnya

Zulkifli perwakilan Kesatuan Pengelolaan Hutan Dolago Tanggunung (KPH Dolago Tanggung) menyatakan, kegiatan yang di fasilitasi oleh teman teman Yayasan Kompas Peduli Hutan, ini merupakan sebuah kesyukuran bagi kami di KPH, sebab perlu kami sampaikan bahwa dari 29 izin yang sudah terbit, kami selaku pendamping desa hanya mampu mendapingi 7 desa, salah satu desa yang kami dampingi yaitu Desa Taripa, sedangkan Desa Ape Maliko sendiri tidak memiliki pendamping KPH, ini juga merupakan sebuah kesyukuran di kami atas kehadiran teman teman Yayasan Kompas peduli hutan karena sudah mau membantu memberikan pendampingan-pendampingan di Desa Ape Maliko.

Dia juga menambahkan bahwa, tahun ini usulan kami mengenai budidaya lebah madu akan terealisasi insya allah bulan depan tim kami sudah turun langsung bertemu kelompok HKM Topotalua di Desa Labuan Toposo.

Sejalan dengan hal tersebut Gufran KPH Dolago Tanggung, menyatakan mengenai beberapa usulan yang sudah mereka layangkan ke Pusat mengenai bantuan-bantuan di wilayah kerja mereka, khusus Desa Ape Maliko Tahun depan kami sudah usulkan untuk dibuatkan pabrik penampungan hasil durian kelompok, kata bapak gufran. Ungkapnya.

Ketua Kelompok HKM Amal Lestari, Yuyun mengatakan, kami sangat berterima kepada yayasan KOMIU yang tidak bosan-bosannya memicu kami untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola izin HKM yang sudah ada. (ahdiyat)

Kehutanan

Komentar Anda...