Palu – Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Reza Permadi mengatakan, penyusunan revisi tata ruang wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah harus disusun berdasarkan sebaran patahan sesar yang ada. hal tersebut disampaikan pada kegiatan diskusi pakar tentang tata ruang di Kawasan Rawan Bencana dan Peran Serta Para Pihak, senin (14/1/2019) di Hotel Santika Palu.
Kami mendapatkan data dari Badan Informasi Geospasial (BIG), pada tahun 2012 Sulawesi Tengah, terdapat 20 sesar aktif dan meningkat sebanyak 48 sesar aktif di tahun 2016.
Dia juga menambahkan. Belajar dari Amerika Serikat Tata Ruang Wilayah dibangun berdasarkan sesar aktif San Andreas, dimana pembangunan pemukiman dan infrastruktur lainnya dibangun dari garis sesar berjarak 150 meter ke kiri dan kekanan, sementara di Cina bahkan lebih luas yang yang mencapai 400 meter.
Selain itu pentingnya membangun tata ruang berdasarkan pemanfaatan data, dimana kota palu sejak tahun 2011 sudah memiliki rencana kontigensi plan dan sudah dilaunching akan tetapi tidak dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.
Pembangunan tata ruang kedepan di Palu, Sigi dan Donggala harus mulai mengidentifikasi jenis tanah, penamaan kampung dan kearifan lokal dalam menghadapi bencana. ujarnya.