Salakan – Yayasan Kompas Peduli Hutan  melaksanakan workshop pemenuhan hak dasar nelayan, kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari  bertempat di cafe mahamero di Kota Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan  (30/11/ 2023).

Kegiatan ini melibatkan 30 orang peserta yang terdiri dari 4 kelompok nelayan diantaranya Kelompok nelayan Cahaya Bajo, Tuna Jaya, Camar  Laut dan Kelompok nelayan Lumba-lumba, Penyuluh perikanan, camat tinangkung dan Dinas Perikanan Banggai Kepulauan

Tujuan Kegiatan ini adalah memetakan program-program pemberdayaan masyarakat yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh nelayan. Salahsatunya adalah akses kepemilikan kartu pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (KUSUKA).  Kata Yulia Astuti, S.Si koordinator program Yayasan KOMIU kerjasama burung indonesia dan Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF).

Ferdy Salamat, ST,M.S,I, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan menyebutkan kegiatan ini sangat penting untuk para nelayan agar nelayan juga tau apa apa saja yang menjadi kebutuhan mereka sebagai nelayan, dan apa saja yang harus  dipenuhi terkait administrasi kenelayanan dan perlu diserius juga kalau masih ada anggota kelompok yang belum memiliki kartu KUSUKA karena ini adalah amanah dari Kementrian Kelautan dan Perikanan.

“Bagi kelompok yang tidak memiliki kartu KUSUKA tidak akan diberikan bantuan. Salah satu persayaratan KTPnya  harus Nelayan. Dan allamdulilah hari ini bapak/ibu difasilitasi oleh teman teman Yayasan Kompas Peduli Hutan untuk mengurus Kartu KUSUKA”.

Bapak Edy selaku penyuluh Perikanan Banggai Kepulauan juga menambahkan berdasarkan Permenkp nomor 41 tahun 2022  tentang kartu pelaku usaha dan pelaku pendukung sektor kelautan dan perikanan, kartu ini berlaku sampai 5 tahun,  untuk memperoleh kartu tersebut tentunya terdapat persyaratan yang harus dipenuhi oleh nelayan seperti mengisi formulir yang telah ditentukan.

Pada dasarnya kami akan membantu memfasilitas para nelayan untuk mendapatkan kartu kusuka tersebut ungkapnya. (ahdiyat)