Palu, Tim Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU) dalam 18 bulan terakhir telah bekerja pada Key Biodiversity Area (KBA) Perairan Peling Banggai, Koridor Laut Togean Banggai, tepatnya di Pulau Bakalan, Desa Bungin, dan Desa Bakalan. Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah.  Kata Yulia Astuti, S.Si. Program Manager Yayasan KOMIU kerjasama dengan Burung Indonesia dan Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF)

Selama periode 6 bulan program (Agustus 2023 hingga Januari 2024) terdapat capaian utama program diantaranya; Pencatatan logbook hasil tangkapan nelayan di desa Bungin yang direkap setiap bulannya dari september 2023 hingga Januari 2024.Data yang dihasilkan kemudian dikemas menjadi infografis dan dipublikasikan melalui media sosial, hasilnya adalah sebelumnya pengumpul gurita di Desa Bungin Pulau Bakalan, hanya ada satu pengumpul gurita, namun setelah publikasi melalui media sosial,  pengumpul gurita  di Desa Bungin bertambah menjadi dua orang.  Hal ini berdampak secara tidak langsung terhadap peningkatan pendapatan 55 orang nelayan gurita di Desa Bungin.  Sebelumnya pendapatan nelayan gurita paling rendah Rp. 65.000/hari,  namun dengan adanya penambahan pengumpul gurita, pendapatan nelayan di Desa Bungin menjadi Rp. 125.000/hari.

Kelompok nelayan berhasil mengakses dokumen kenelayanan salah satunya adalah kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) saat ini di Dea Bungin, sudah ada 55 orang nelayan yang terdaftar sebagai  penerima kartu KUSUKA, yang terbagi 24 orang telah menerima kartu fisik kusuka, 21  orang  sementara proses percetakan kartu Kusuka dan 10 orang lainnya masih dalam proses pendaftaran.

Selain pemenuhan pencatatan logbook dan pemenuhan dokumen kenelayanan,   Yayasan KOMIU bersama kelompok nelayan di Desa Bungin juga memperluas wilayah buka tutup area tangkap gurita menjadi 100 Ha.  dan  membuat permodelan bioriftek untuk rehabiltiasi terumbu karang, serta penetilian pengendalian terhadap alga pada lamun.

Permodelan Bioriftek Oleh Yayasan KOMIU di Desa Bungin Pulau Bakalan, Banggai Kepulauan

Yulia menambahkan, dalam prosesnya kami  melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan lapangan dari capaian yang dihasilkan dari program dan menilainya dengan  impact yang terjadi termasuk mengukur bukti keberhasilannya. Capaian ini tentunya dapat menjadi pembelajaran bagi kelompok-kelompok nelayan, pemerintah maupun NGO lainnya yang mengerjakan isu yang sama.  Ungkapnya.

 

Pesisir & Laut

Komentar Anda...