Palu- Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU) bersama kelompok paralegal nelayan belajar bersama dalam melakukan analisis dan merancang strategi perubahan sosial di Desa Bungin, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan. Kata Yulia Astuti, S.Si. Koordinator program Yayasan KOMIU kerjasama dengan Burung Indonesia dan Critical Ecosystem Partnership Fund. (30/06/2024).
Dalam pelaksanaan sekolah paralegal nelayan ini, pemateri di bawa langsung oleh Koordinator Divisi Advokasi dan Kampanye Yayasan KOMIU, Ufudin, S.Pd.
Poin-poin kunci yang disoroti dalam materi belajar kali ini adalah perkembangan masyarakat dan perubahan sosial, kesadaran sosial dan strategi perubahan sosial yang dilakukan untuk perbaikan tata kelola kelembagaan nelayan di Desa Bungin.
Dalam merancang strategi perubahan sosial dari permasalahan yang dihadapi oleh nelayan, tentunya dibutukan formula seperti analisis SWOT, dimana nelayan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, termasuk melihat kesempatan dan hambatan dalam mencapai tujuan penguatan kelembagaan nelayan.
Untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan tentunya dibutuhkan penilaian atas pengalaman-penagalaman yang telah dilakukan atau dikerjakan oleh nelayan.
Sehubungan dengan hal tersebut, anggota paralegal nelayan pak martono, mengaku dapat memahami tentang pentingnya organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan bersama khususnya dalam pengelolaan kelembagaan kelompok nelayan di desa Bungin. Ungkapnya.