Palu – Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU) melaksanakan kegiatan temu nelayan, pemerintah daerah Kabupaten Banggai Kepulauan dan PT. Kelola Mina Laut Unit Luwuk. Kata Yulia Astuti, S.Si Program Manager KOMIU kerjasama Burung Indonesia dan Critical Ecosystem Partnership Fund dalam program Kemitraan Wallacea II pada senin (26/09/2022).
Temu para pihak ini bertujuan untuk menjajaki pemasaran perikanan gurita yang menjadi hasil tangkapan dominan oleh nelayan di Pulau Bakalan. Pertemuan ini dihadiri oleh Sekertaris Daerah Rusly Moidaday, ST. MT, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banggai Kepulauan, Tommy B. Luasusun, SH. MAP dan Camat Tinangkung Umara P. Ali, Spd. SH. MH. serta PT. Kelola Mina Laut Unit Luwuk Yang diwakili kepala HRD Rizkiyanto Abubakar, S.Tr. Pi
Dalam sambutannya Camat Tinangkung Umara P. Ali, Spd. SH. MH. mengatakan bahwa keberadaan yayasan KOMIU sangat berkontribusi dalam penguatan kelembagaan nelayan yang ada di Pulau Bakalan, tentunya capaian yang sudah ada dapat dikembangkan ke Desa lainnya yang ada di Kecamatan Tinangkung.
lain halnya dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banggai Kepulauan, Tommy B. Luasusun, SH. MAP, ia mengatakan bahwa hampir satu tahun yayasan KOMIU beraktivitas di Pulau Bakalan tentunya keberadaan mereka sangat membantu kami selaku Dinas yang berwenang, mereka selalu berkoordinasi dengan penyuluh perikanan yang ada sehingga program-program yang dijalankan selalu berkontribusi pada pencapaian Dinas Perikanan secara keseluruhan.
Sementara itu Sekertaris Daerah Rusly Moidaday, ST. MT menyatakan kami sangat senang dan bangga atas pencapaian kerja-kerja yang dilaksanakan oleh Yayasan KOMIU, kami dari pemerintah daerah sangat mendukung jika program yang sama terus dipertahankan sehingga tujuan pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan dapat terlaksana. Ungkapnya.
Human Resource Development PT. Kelola Mina Laut Unit Luwuk. Rizkiyanto Abubakar, S.Tr. Selaku narasumber dalam pertemuan tersebut mengatakan ia sangat senang ketika mendapatkan undangan dari Yayasan KOMIU karena dalam pertemuan ini, dia dapat bertemu dengan nelayan secara langsung dan memberikan informasi-informasi mengenai standar Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dalam penanganan hasil tangkapan ikan khususnya gurita, sehingga kuliatas gurita dapat dipertahankan dan tentunya harganya lebih baik. paparnya.
Menanggapi hal tersebut. Kepala Desa Bungin Gunawan Gaing, S.Sos menyampaikan, pada pertemuan ini kami pemerintah desa mendapatkan informasi peluang-peluang kerjasama antara Badan Usaha Milik Desa dengan Pihak perusahaan dalam hal ini PT. Kelola Mina Laut Unit Luwuk dalam pemasaran Gurita. Meskipun banyak kekurangan tapi kami pemerintah desa dibantu teman-teman Yayasan KOMIU akan mengupayakan penguatan pengetahuan nelayan dalam menjaga rantai dingin perikanan gurita, sehingga kualitasnya dapat terjaga dan memiliki harga yang baik.
Kelompok Nelayan Camar Laut. Martono mengatakan kami bersama kelompok nelayan yang ada di Desa Bungin akan berupaya lebih baik lagi dalam hal pencatatan termasuk dalam penanganan hasil tangkapan gurita.
Untuk sekedar Informasi pada pertemuan ini dihadiri juga oleh Kelompok Nelayan Cahaya Bajo, Kelompok Nelayan Tuna Jaya, Kelompok Nelayan Camar Laut, Kelompok Ikan Frozen, Senior Program Officer Program Wallacea Burung Indonesa Andi Fasial Alwi, Perkumpulan Salanggar dan dampingan nelayan penangkap kepiting dari Desa Ambelang. (Ahdiyat)