Palu – Pengamat mangrove Hamzah Djakunu mengatakan bahwa investasi mitigasi bencana yang tepat diterapkan di teluk palu adalah menanam mangrove. hal tersebut dikatakan pada diskusi jaringan advokasi pembangunan tanggul di Teluk Palu, pada Jumat, 17 Mei 2019 kemarin.
Dia menyebutkan, ekosistem mangrove yang ada di teluk palu tercatat ada 8 jenis, beberapa diantaranya adalah jenis ketapang yang tumbuh alami diteluk palu.
Dia menyesalkan saat ini para perencana rehabilitasi teluk palu, hanya melihat estetika bangunannya saja, namun tidak melihat fungsi ekologi yang dimiliki mangrove, padahal mangrove juga dapat menangkal racun. ungkapnya.
jika dikaitkan dengan penamaan-penamaan orang tua terdahulu yang mendiami teluk palu, beberapa diantaranya teridentifikasi dari jenis mangrove seperti, Sidondo (mangrove hutan) Talise (ketapang), Balaroa (Mangrove hutan) dan Besusu (termasuk jenis mangrove) paparnya.
Keberadaan mangrove diteluk palu hanya mencapai 0,41% dan itu sangat sedikit bahkan statusnya terancam dari aktivitas pertambangan Galian C.