Palu – Kompas Peduli Hutan (KOMIU) menyebutkan terdapat 26.062,72 Ha konsesi perkebunan sawit  masuk dalam kawasan hutan diKabupaten Morowali, hal tersebut di duga menjadi penyebab terjadinya banjir baru-baru ini di Kecamatan Lembo Kabupaten Morowali Utara. kata Aldi Rizky Koordinator & Kampanye KOMIU.

Dia menyebutkan jumlah tersebut terbagi atas, Hutan Lindung (HL) 4.500,72 Ha, Hutan Produksi (HP) 15.774 Ha, Hutan Produksi Konversi (HPK). 16.294 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) 4.500 Ha, dan kawasan suaka alam dan Pelestarian alam (KSA/KPA).768 Ha.  Jelasnya.

Sementara itu luasan kelapa sawit yang tertanam masuk dalam kawasan hutan mencapai 5,012 Ha yang terbagi dalam status kawasan masuk dalam Hutan Lindung (HL) 616 Ha, Hutan Produksi (HP) 1.164 Ha, Hutan Produksi Konversi (HPK). 3.089 Ha. Hutan Produksi Terbatas (HPT) 173 Ha, APL 39.813 Ha dan Tubuh Air (badan sungai) 18 Ha.

Seperti yang dikabarkan beberapa berita online pada 20 Juni 2019  terjadi banjir yang merendam ribuan rumah warga yang ada di Desa Korompeli, Wawopada, Ronta, Pontangoa, Kecamatan Lembo Raya, Kabupaten Morowali Utara.

Aldy menghimbau kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara untuk segera melakukan evaluasi terhadap izin pemanfaatan lahan dan hutan disana karena 70% luasan areal penggunaan lain telah dikuasai oleh izin perkebunan sawit.  Ungkapnya.

Perkebunan

Komentar Anda...